Serang – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten menorehkan sejarah setelah dinobatkan sebagai MUI Terbaik I se-Indonesia. Ini merupakan penghargaan tertinggi yang diraih MUI Banten setelah sebelumnya pada 2022 meraih penghargaan sebagai MUI Terbaik III se-Indonesia.Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI pusat, K.H. Anwar Iskandar, kepada Dr. KH. Ahmad Bazari Syam, M.Pd.I, di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV 2024, Jakarta, Selasa 17 Desember 2024.
Mukernas IV MUI berlangsung pada 17-19 Desember 2024 dengan mengusung tema: Memperkokoh Peran MUI Sebagai Pelayan Umat (khodimul ummah) dan Mitra Pemerintah (shodiqul hukumah).Mukernas IV MUI dibuka oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Ketua Wantim MUI KH Ma’ruf Amin dengan menabuh bedug. Hadir dalam pembukaan Mukernas IV MUI antara lain, Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Lemhannas RI TB Ace Hasan Syadzili, Kepala Badan Penyelenggaraan Haji Mochamad Irfan Yusuf, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah, serta Ketua BAZNAS RI Prof Noor Achmad Diketahui, MUI Banten meraih penghargaan Terbaik I MUI se-Indonesia berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring MUI Pusat terhadap kinerja MUI di seluruh Indonesia.
Penilaian mencakup aspek kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), keuangan, aset, inventaris, dan penyelenggaraan program kerja. “Alhamdulillah MUI Banten berhasil meraih penghargaan sebagai MUI Terbaik I se-Indonesia. Ini sejarah bagi MUI Banten,” kata Bazari Syam. Atas raihan prestasi ini, Bazari menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus dan pihak yang turut mengantarkan capaian penghargaan ini. “Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus bekerja secara optimal, berkhidmat pada umat, berpegang teguh pada tugas sebagai pelayan umat (khodimul ummah) dan mitra strategis pemerintah (shodiqul hukumah) dalam pembangunan keagamaan,” tuturnya.
Sekretaris Umum MUI Banten Dr H Endang Saeful Anwar, Lc, MA mengatakan prestasi yang diraih MUI Banten ini merupakan hasil kerja keras semua pihak baik pengurus, pihak sekretariat serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemprov Banten dan masyarakat. “Alhamdulillah dengan penghargaan ini menambah motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan kepada umat . Kami akan terus berikhtiar menjaga amanah ini. Semoga keberhasilan ini menjadi ladang amal bagi seluruh pengurus MUI Banten,” kata Endang. Pada Mukernas IV MUI Pusat ini tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga wadah evaluasi dan perencanaan strategis untuk MUI di tahun mendatang.
Ketua Panitia Pengarah Mukernas IV MUI Pusat Masduki Baidlowi mengungkapkan Mukernas kali ini berfokus pada lima isu utama, yaitu manajemen organisasi dari tingkat pusat dan daerah, program kerja yang akan dijalankan oleh MUI di tahun 2025, rekomendasi isu-isu aktual, termasuk berkaitan dengan proyek strategis nasional (PSN) dan pendanaan organisasi yang dinilai memiliki tantangan tersediri. Sebab, menurut Masduki, ada beberapa kantor cabang MUI di daerah yang sangat tergantung pada hubungan mitra di daerah.
“Fokus kami adalah memperkokoh organisasi agar semakin profesional dan dapat menjawab tantangan zaman,” jelas Masduki dilansir dari laman mui.or.id. Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin mengingatkan peran dan tanggung jawab MUI sebagai pewaris nabi. “Mengingatkan semua bahwa tanggung jawab MUI begitu besar, sebagai wadah para ulama, ulama adalah pewaris nabi, tanggung jawabnya para pewaris nabi,” kata Kiai Ma’ruf Amin. Kiai Ma’ruf menyampaikan, MUI menjadi representasi ormas Islam yang salah satu tugasnya adalah mengkoordinasikan gerakan-gerakan seluruh ormas Islam.
Ketua Umum MUI Pusat, KH Anwar Iskandar meminta MUI untuk memperbaiki kemerosotan akhlak dan moral umat. “Kita lihat hari ini menyedihkan sekali bahwa kemerosotan akhlak dan moral terjadi di mana-mana. Ketika kemajuan teknologi informasi, ketika masuk di dalam era digital banyak manfaat yang kita dapatkan, tapi banyak mudharat yang kita terima,” kata Kiai Anwar Iskandar. Kiai Anwar menyebut salah satu mudharat di era digital ini adalah terjadinya kemiskinan yang sangat hebat. Hal ini disebabkan oleh judi online dan pinjaman online. “Tantangan yang besar bagi kita karena lemahnya moralitas bangsa. Walaupun ditutup itu namanya akun-akun judol dan ditindak kepolisan, kalau sudah mentalnya rusak dan kecanduan, pasti akan cari akal,” kata dia.
Kiai Anwar menyampaikan, keadaan ini tidak boleh dibiarkan agar masyarakat yang sudah terpapar tidak memiliki lagi cara untuk menikmati barang atau perbuatan haram ini. “MUI akan terus berpikir menyelamatkan bangsa ini, menyelamatkan umat ini dari praktek-praktek yang tidak baik. Salah satu hulunya (masalah) adalah tidak takut kepada Tuhan,” paparnya. Kerusakan akhlak dan moral bukan hanya pada judi online, tetapi juga pada narkoba, korupsi dan sebagainya. Menurutnya, perbuatan tersebut sangat membahayakan masa depan bangsa ini. Oleh karena itu, Kiai Anwar akan menguatkan peran MUI dalam pelayanan kepada umat dan melakukan sinergitas kepada pemerintah demi menciptakan masyarakat yang lebih baik.
cc: maksuni