Kencleng Digital, Bayar ZIS di Masjid Tak Perlu Uang Tunai

Penyerahan buku biografi Wakil Ketua Umum DMI Pusat Komjemn Purn Syafruddin ke Ketua umum MUI Banten HAM Romly saat peluncuran QRIS untuk sedekah.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wilayah Banten meluncurkan QR Code Indonesia Indonesian Standard (QRIS) untuk program Kencleng Digital, Senin (31/8).

Peluncuran Kencleng Digital tersebut salah satu bentuk dukungan gerakan sedekah digital yang diprakarsai MUI Provinsi Banten bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wilayah Banten dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

Kegiatan tersebut diresmikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) DMI Pusat Komjen (Purn) Pol Syafruddin dan Kepala BI Banten Erwin Soeriadimadja secara virtual. Launching ditandai dengan menampilkan beberapa masjid yang sudah memiliki QRIS dan para undangan diperkenankan bersedekah melalui QR yang tersedia.

Melalui kencleng digigital ini penyaluran zakat, infak dan sedekah di mesjid dan mushola dapat dilakukan secara digital atau QR Code diamanapun dan kapanpun cukup melalui smarthone.

“Melalui penggunaan QRIS, masjid atau mushola dapat menerima zakat, infaq, dan sodaqoh dengan sumber dana beragam yakni simpanan dan atau instrumen pembayaran berupa kartu debet, kartu kredit, dan atau uang elektronik server based. Dengan demikian, masjid atau musala tidak dibatasi hanya dapat menerima ZIS dari uang tunai,” ujar Kepala BI Banten Erwin Soeriadimadja saat menyampaikan sambutan pada acara peluncuran QR Code Indonesia Indonesian Standard (QRIS) untuk program Kencleng Digital secara virtual.

Erwin mengatakan bahwa Bank Indonesia menyambut baik inisiasi Kencleng Digital ini. Alasannya, kencleng digital searah dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 dalam rangka perluasan akseptasi QRIS di Provinsi Banten dan mendukung pengembangan ekonomi digital di Provinsi Banten.

“Selain itu pembayaran ZIS melalui QRIS lebih praktis, tercatat secara otomatis, menghindari risiko penerimaan uang palsu, dan menghindari risiko dana diambil oleh pihak yang tidak berhak,” terang Erwin.

Erwin mengatakan, QRIS telah menjadi alternatif pembayaran kekikian, yang aman, cepat, dan nyaman ditengah digitalisasi yang terus berkembang terlebih di tengah pandemi Covid-19, dimana semua transaksi diharapkan secara online.

“Alhamdulillah jumlah merchant QRIS di Provinsi Banten saat ini teleh mencapai 267 ribu merchant yang menjadikan Provinsi Banten provinsi terbesar keempat yang memiliki jumlah merchant QRIS terbanyak setelah sebelumnya pada Maret lalu masih berada di posisi kelima,” katanya.

Ditambah kata Erwin, penerapan penggunaan QRIS didukung penuh oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia dan Bank Syariah Mandiri dengan menginisiasi gerakan kecleng digital dengan menggunakan QRIS.

“Kami sangat mengapresiasi langkah ini yang mendorong digitalisasi 7.000 rumah ibadah di Provinsi Banten. Apalagi, QRIS memudahkan pembayaran ZIS dari manapun, kapanpun hanya menggunakan smartphone dan saldo dari berbagai sumber dana non tunai. Praktis karena tidak menggunakan uang tunai, tercata secara otomotis dan dapat dimonitor setiap saat,” katanya.

Kencleng digital ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam menyalurkan ZIS ke masjid atau mushola. Pasalanya, melalui QRIS transaksi dapat dilakukan secara TTM (Tanpa Tatap Muka), sehingga untuk masyarakat yang berhalangan datang atau dikarenakan kewaspadaannya tidak dapat datang langsung ke masjid atau mushola, dapat tetap menyalurkan ZIS.

“Adapaun beberapa masjid yang tercatat telah memiliki QRIS antaran Masjid Raya Al Bantani di KP3B Provinsi Banten, Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang Serang, dan Masjid Raya Al Adzom Tangerang,” pungkasnya.

Pimpinan Cabang BSM Serang Zaenal Abidin mengatakan, adanya gerakan kencleng digital yang digagas oleh Ketua MUI Provinsi Banten, tentu diharapkan dapat berdampak bagi perkembangan transaksi digital di Banten. Terutama dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat untuk memakmurkan masjid sehingga umat dapat dimakmurkan oleh masjid.

“BSM juga sangat bersyukur bisa menjadi mitra MUI dan DMI dalam mengembangkan sedekah digital. Tentu ini adalah gagasan umat Islam Banten yang mudah-mudahan bisa menyebar ke seluruh Indonesia,” katanya.

Harapan yang sama juga dikatakan Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Provinsi Banten Egi Djanuswati.

“MUI Banten akan terus mendukung gagasan-gagasan positif dalam rangka meningkatkan ekonomi umat. Masjid sebagai sentra aktivitas keumatan sudah tentu harus merespons perkembangan zaman saat ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, adanya kemudahan yang ditawarkan oleh QRIS dalam pembayaran sedekah tentu harus didukung.

“Salah satunya adalah digitalisasi sedekah di masjid yang kemudian disebut oleh pak Romly selaku ketua MUI Banten sebagai Kencleng Sedekah,” tuturnya. (edt)