Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Banten KH Tb Hamdi Ma’ani Rusydi mengucapkan terima kasih kepada pengurus MUI yang telah hadir dan menyukseskan Musyawarah Kerja Daerah I tahun 2022 di kampus Untirta, Sindangheula, Pabuaran, Kabupaten Serang, Sabtu 12 Maret 2022.
“Harapan saya semua program-program yang sudah dimusyawarahkan mudah-mudahan dapat terselesaikan secara bertahap,” kata KH Tb Hamdi Ma’ani Rusydi usai acara.
Kata pria yang akrab disapa Kiai Hamdi ini, MUI sebagai mitra pemerintah memiliki kewajiban untuk mendukung program pemerintah. Karena itu, program yang dicanangkan oleh pengurus sejalan dengan program pemerintah.
Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Banten Dr H A Bazary Syam saat menutup acara Mukerda I. Menurutnya, pengurus harus kompak dan berama-sama menjalankan program organisasi.
Bazary menilai, kebersamaan dan berbagi peran dalam berorganisasi telah ditunjukkan oleh Ketua Umum MUI Banten pada Mukerda I. Para wakil ketua umum mendapatkan tugas. Wakil Ketua Umum KH Mahmudi membacakan doa pada acara pembukaan. Sementara dirinya memberikan sambutan pada acara penutupan sekaligus menutup acara.
“Kepemimpinan MUI ini kolektif kolegial,” ungkap Bazary. Ia pun menekankan agar organisasi ini berjalan dengan baik.
Sekretaris Umum MUI Banten Endang Saeful Anwar juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus yang telah hadir pada Mekerda I.
“Semoga program kerja dan rekomendasi yang telah dirumuskan bisa dilaksanakan dengan baik dan mendapatkan kelancaran,” kata Endang.
Ketua Panitia Mukerda I MUI Provinsi Banten Machdum Bachtiar dalam laporannya mengatakan, Mukerda I diikuti sekitar 300 lebih peserta dari pengurus MUI dan undangan.
“Mukerda I mengusung tema memantapkan spirit Islam wasathiyah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan ekonomi keumatan di era society 5.0,” katanya.
“Ada 15 komisi di MUI Banten yang akan menetapkan program kerjanya,” lanjutnya.
PERAN ULAMA
Wakil Gubernur Banten H Andika Hazrumy S.Sos, M.Ap saat membuka Mukerda I menyatakan peran ulama sangat penting bagi pemerintah. Antara lain sebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat.
Bahkan peranan ulama dalam dinamika bangsa Indonesia, kata Andika, perannya sangat besar dan memiliki pengaruh yang luas di dalam kehidupan sosial dan politik.
“Ulama memiliki peran tidak hanya di bidang keagamaan, juga bidang sosial, politik, dan budaya,” ungkapnya.
Dalam kaitan itu, Pemprov Banten mengajak kepada para ulama untuk memosisikan diri sebagai jembatan antara pemerintah dengan warga dalam proses perencanaan pembangunan dan pembuatan kebijakan publik. (Editor)



